Selasa, 14 Februari 2012

Zat Adiktif pada Makanan

     Zat adiktif
     Zat adiktif pada makanan adalah zat atau bahan yang ditambahkan ke dalam bahan pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk dari sebuah bahan pangan tersebut. Berikut adalah  mamfaat dari zat adiktif tersebut :
a. Tahan lama.
b. Lebih enak.
c. Mempertahankan nilai gizi.
d. Memperbaiki penampilan makanan.
e. Menghemat biaya produksi, dll.
Ada beberapa jenis zat adiktif pada makanan antara lain:


A. Pewarna
     Sesuai dengan namanya pewarna pasti digunakan untuk mewarnakan
     makanan agar lebih menarik dan tampilannya
     lebih bagus dari sebelumnya.Berikut adalah
     contoh contoh pewarna:
     a. Pewarna alami    : wortel, daun suji, pandan,
                                        karamel, dll.
     b. Pewarna buatan : tatrazin, karmolsin, biru
                                        berlian, fast green FCF,
                                        eritrosin, dll.
B. Pemanis
     Anda pasti sudah tahu tentang pemanis, pemanis digunakan untuk
     membuat bahan makanan menjadi lebih enak dan lebih menghemat biaya
     produksi karena jika menggunakan pemanis buatan secara tidak
     langsung telah menghemat biaya produk tersebut. Berikut adalah jenis
     jenis pemanis :
     a. Pemanis alami    : gual pasir, gula tebu, gula merah, dll.
     b. Pemanis buatan : siklamat (50x tingkat kemanisan gula)
                                        aspartam (200x tingkat kemanisan gula)
                                        dulsin (250x tingkat kemanisan gula)
                                        sakarin (500x tingkat kemanisan gula)
                                        sukrosa (600x tngkat kemanisan gula)
C. Pengawet
     pengawet berfungsi untuk membuat suatau bahan makanan lebih tahan
     lama. Pengawetan makanan dapat dilakukan dengan berbagai cara baik
     melalui suatu proses atau bahkan dengan menambahkan zat kimia
     tertentu. Berikut adalah proses proses pengawetan makanan :
     a. Alami    : pengasapan, pengasinan, pendinginan, dan penambahan zat
                         gula atau garam.
     b. Buatan : a. Dengan memberikan benzoat ( dalam bentuk asam atau
                             garam natrium ) contohnya pada kecap, saus, dll.
                         b. Propionat (asam atau garam kalium) seperti pada
                             pembuatan roti basah dan keju.
                         c. Nitrit dan nitrat (garam kalium) seperti pada pembuatan
                             sosis dan korned.
                         d. Sulfat (garam natriun/natrium bisukfit) seperti pada
                             pembuatan kentang goreng dan udang beku.
                         e. Butyl Hidroksil Toluen (BHT) dan Butyl Hidroksil Anisol
                             (BHA) yang digunakan pada pembuatan minyak goreng
                             dan margain.
         Selain bahan kimia di atas masih banyak bahan pengawet yang lain
         termasuk Boraks dan Formalin yang sebenarnya tidak boleh digunakan
         pada makanan karena dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh.
D. Penyedap
     Bahan penyedap pastinya digunakan utuk menambah cita rasa pada
     makanan atau bahan pangan. Berikut adalah jenis jenis penyadap :
     a. Penyedap alami    : bawang putih, pala, cengkeh, kayu manis, dll.
     b. penyedap buatan : HVD (Hhidrolisis vegetable protein)
                                          garam moniat dan mosinat
                                          MSG (monosodium glutamat)/vitsin
     Sebenarnya kita tidak boleh menggunakan 
     vitsin yang berlebih karena dapat
     menyebabkan berbagai macam penyakit sebut
     saja contohnya penyakit chinese restaurant
     sindrom yang disebabkan oleh pengonsumsian
     MSG yang berlebih, tapi apa boleh buat bangsa
     indonesia sudah menganggap MSG adalah hal
     yang penting dalammemasak jadi sekarang 
     tergantung diri kita sendiri untuk mengontrol
     pemakaian penyedap makanan yang
     berlebihan.


    

Tidak ada komentar: